Header Ads

5 Tools Website Monitoring



Apakah Anda sedang mencari cara untuk mengetahui kinerja website secara keseluruhan? Mulai dari trafik, kecepatan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan performa website. Solusinya adalah dengan memanfaatkan tools website monitoring.

Apa Itu Tools Website Monitoring?

Seperti namanya, tools website monitoring adalah tools yang bisa memonitor semua aspek website Anda. Mulai dari trafik pengunjung, uptime, load time, SSL, serangan virus, dan masih banyak lainnya.


Jadi, Anda bisa melihat bagaimana performa website serta mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, Anda tahu mana yang harus diperbaiki dan mana yang bisa ditingkatkan lagi.

5 Tools Web Monitoring Terbaik

1. StatusCake


StatusCake termasuk website monitoring terbaik dan Lebih dari 100 ribu pengguna sudah mempercayai StatusCake untuk memonitor website mereka. Beberapa di antaranya adalah nama-nama besar di dunia teknologi seperti Microsoft, Netflix, hingga JetBrains.

StatusCake bisa mengecek website Anda setiap 30 detik dan akan mengirim email pemberitahuan jika menemukan masalah. Web monitoring ini memiliki lebih dari 200 server yang tersebar di 43 negara. Sehingga website Anda bisa dicek dari berbagai server di seluruh dunia.

Harga: 
Gratis. Namun, tersedia juga versi premium atau berbayar.

Fitur unggulan:
  • Salah satu yang tercepat dengan cek setiap 30 detik
  • Monitor SSL
  • Monitor domain
  • Scan virus
  • Pemberitahuan melalui email
Kekurangan:
  • Versi gratis mempunyai fitur yang sangat terbatas dibandingkan dengan versi premium atau berbayar
  • Versi termurahnya masih lebih mahal dibandingkan web monitoring lainnya
Direkomendasikan untuk :
  • Website pribadi
  • Perusahaan kecil, menengah, dan besar

2. Monitis

website monitoring terbaik salah satunya adalah Monitis, Dari tahun 2006, Monitis telah digunakan untuk memonitor lebih dari 300 ribu website di 200 negara berbeda. Penggunanya juga tak bisa dianggap remeh, lho. Sebut saja Visa, BMW, dan Avis telah mempercayai Monitis sebagai tools web monitor mereka.

Monitis menggunakan sistem berbasis awan (cloud) sehingga Anda tak perlu menginstall perangkat apapun untuk menggunakannya. Monitis juga bisa memantau uptime Anda hingga ke hitungan menit dan riwayatnya bisa disimpan hingga dua tahun lamanya.

Fitur unggulan:

  • Monitor uptime website
  • Check public IP
  • Cek VoIP
  • Cek kesehatan server
  • Monitor performa jaringan
Kekurangan :
  • Tidak ada versi gratis, hanya free trial 15 hari
  • UI dan UX yang cukup membingungkan
Direkomendasikan untuk :
  • Web developer
  • Web agency
  • Perusahaan besar
3. Uptime Robot

Uptime Robot termasuk website monitoring terbaik yang ada, Bagi Anda yang mencari web monitoring gratisan, mungkin Uptime Robot adalah pilihan terbaik. Bagaimana tidak? Versi gratis Uptime Robot memungkinkan Anda untuk melakukan 50 monitor dengan riwayat hingga dua bulan! Selain itu, website Anda juga akan dicek setiap lima menit—fitur yang umumnya ada di versi berbayar.

Harga: 
Gratis. Namun, tersedia juga versi premium atau berbayar.

Fitur unggulan:

  • Versi gratisnya memiliki fitur melimpah
  • Monitor SSL
  • Kustomisasi pemberitahuan

Kekurangan :
  • Customer support yang kurang memuaskan
  • Terkadang terjadi false alarm
  • Fitur di versi berbayar tidak terlalu lengkap

Direkomendasikan untuk :
  • Website pribadi
  • Perusahaan kecil dan menengah

4. Pingdom

Pingdom adalah tools web monitoring yang terkenal karena fitur tes kecepatan website gratis yang ia miliki. Namun, fitur unggulan Pingdom justru terdapat pada versi berbayarnya. Sebut saja menganalisa uptime website dari berbagai server di seluruh dunia, serta notifikasi secara real-time.

Notifikasi Pingdom ini tak hanya memberitahu jika ada masalah, Melainkan juga mengenali penyebabnya utamanya. Sehingga Anda bisa lebih cepat untuk memperbaiki website agar kembali normal.

Fitur unggulan:
  • Monitor uptime website
  • Real user monitoring (RUM)
  • Monitor kecepatan website
  • Analisis masalah sehingga mengetahui penyebabnya

Kekurangan:
  • Tidak ada versi gratis, hanya free trial 14 hari
  • Untuk menikmati fitur lengkap, harganya cukup menguras kantong
  • UX yang sedikit membingungkan.

Direkomendasikan untuk:
  • Web developer
  • Web agency
  • Perusahaan besar

5. Montastic

Versi gratis Montastic mungkin tidak memiliki fitur “wah” selayaknya website monitoring lainnya. Namun karena kesederhanaan inilah, Montastic sangat cocok digunakan untuk website kecil atau toko online yang baru buka. Di mana biasanya tidak membutuhkan fitur-fitur ekstra yang ujung-ujungnya tak akan terpakai.

Di versi gratis Montastic, website Anda akan dimonitor setiap 30 menit sekali. Serta akan dikirim pemberitahuan jika ada sesuatu yang tidak beres dengan website Anda. Simpel, tapi tetap powerful.

Harga: 
Gratis. Namun, tersedia juga versi premium atau berbayar.

Fitur unggulan:
  • Notifikasi jika ada masalah
  • Sederhana dan mudah digunakan
  • Sangat cocok untuk website kecil

Kekurangan:
  • Sederhana sehingga fiturnya kurang lengkap
  • Interval pengecekan versi gratis setiap 30 menit sekali itu terlalu lama

Direkomendasikan untuk:
  • Website pribadi
  • Perusahaan kecil dan menengah

Walaupun tools web monitoring di atas semuanya bagus, tapi mereka tidak memiliki fitur yang sama persis. Maka dari itu, kami akan memberikan beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan saat memilih website monitor. Harapannya, tips ini bisa membantu Anda memilih web monitoring dengan fitur yang tepat sesuai kebutuhan.

1. Frekuensi Pengecekan

Tujuan utama tools web monitoring adalah untuk memantau performa website Anda dan memberitahu jika ada masalah. Nah, kebanyakan tools di atas tidak mengecek website Anda setiap detiknya. Sehingga, Anda tidak akan diberitahu saat itu juga ketika ada masalah dengan website.

Frekuensi pengecekan ini bervariasi. Mulai dari yang tercepat yakni 30 detik, hingga paling lambat 30 menit. Jika website Anda sudah besar dan mempunyai banyak trafik, kami sarankan untuk menggunakan tools dengan frekuensi pengecekan setidaknya satu menit sekali. Sehingga Anda bisa memperbaiki masalah secepatnya dan tak menanggung kerugian yang besar.

2. Monitor Server

Tidak semua tools website monitoring menyediakan fitur monitor server. Terutama di versi gratisan. Padahal, monitor server ini cukup penting karena bisa memonitor segala aspek dari server Anda. Sehingga Anda bisa tahu alokasi sumber daya atau jika terjadi masalah pada server.

Oh ya, jika Anda sedang mencari tools khusus untuk memonitor server, kami juga sudah memberikan rekomendasinya, lho. Anda bisa mengeceknya di → 10+ Top Free Monitoring Server Tool yang Harus Anda Tahu!

3. Real User Monitoring (RUM)

Seperti namanya, RUM adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk mengetahui user experience pengunjung di website. Dengan kata lain, fitur ini bisa mengoleksi data-data tentang semua interaksi pengunjung dengan website Anda.

Nah, dari data tersebut Anda bisa tahu kelebihan dan kelemahan dari website. Sehingga Anda bisa memastikan bahwa user experience pengunjung selalu memuaskan. Efeknya, pengunjung akan betah dan dijamin kembali lagi ke website Anda di kemudian hari.

4. Harga

Tak bisa dipungkiri bahwa harga pasti menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih tools di atas. Untungnya, Anda tak perlu menghabiskan banyak uang untuk menikmati tools website monitoring.

Jika memiliki website kecil atau blog pribadi, tools versi gratisan sangat cocok bagi Anda. Versi gratisan tetap akan memantau website Anda dan memberikan laporan performa secara rutin. Memang tidak sedetail versi berbayar, tapi itu lebih dari cukup.

Namun, jika website Anda sudah besar atau toko online terkemuka, wajib hukumnya untuk menggunakan versi berbayar. Anggap saja tools website monitoring ini sebagai investasi jangka panjang. Sebab, semakin cepat Anda menyelesaikan masalah di website, semakin kecil pula kerugian yang Anda derita.

Jika website Anda masih kecil tidak apa menggunakan versi gratisan. Namun, untuk website dengan trafik tinggi, sebaiknya pertimbangkan untuk mengeluarkan uang dan membeli paket berbayarnya. Anggap saja sebagai investasi jangka panjang yang akan berbuah manis diakhir.


Semoga artikel ini bermanfaat dan Penulis juga masih terus belajar dan Maaf jika masih banyak kekurangan. Apabila ada yang kurang jelas dan ingin di pertanyakan, bisa langsung tulis di kolom komentar di bawah ini.

Salam Coder
Penulis
Dhiecoderweb

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.